Surat Filipi adalah surat yang berisi tentang bagaimana orang percaya dipenuhi dengan sukacita didalam Kristus. Surat ini di tulis sebagai  surat pribadi Paulus dan Timotius kepada jemaat di Filipi. Surat ini boleh dibilang sebagai surat cukacita ditengah – tengah penderitaan, karna  waktu itu Paulus sementara ditahan oleh orang Roma sebagai tahanan. Dia menganjurkan agar jemaat di Filipi tetap bertahan dalam kesukaran dan penderitaan serta tetap memiliki sukacita dalam Tuhan.

Untuk memahami latar belakang penulisan surat sukacita ini, mari kita mempelajari berbagai sisi dari kota Filipi maupun Jemaat yang hidup di dalamnya. Filipi adalah kota pertama dibagian Makedonia, suatu kota perantauwan orang Roma (kisah para Rasul 16:12 dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari.)  jemaat Filipi adalah pertma di Eropa dan didirikan oleh Paulus,Silas,Timotius dan Lukas dalam perjalanan penginjilann Paulus yang kedua pada tahun 49 – 51 M ( kisah para Rasul 16 :12 – 40 ). Paulus pertama – tama bertemu dengan wanita- wanita di tepi sungai Gangites dan Lidia adalah salah satu wanita asal dari Tiatira yang datang kedaerah itu untuk menjual kain ungu. Mereka  berkupul dirumah Lidia dan inilah awal cikal bakal jemaat Filipi ada.

Tema dari surat Filipi adalah Kristus sebagai sumbar sukacita, hidup ,dan kekuatan. Surat ini bagaikan panduan hidup sehari-hari, bukan serangkaian doktrin. Dengan mengerti surat ini kita akan menerima impartasi dari surat ini, kita akan di perlengkapi untuk hidup sebagai orang kristen yang penuh dengan sukacita dan kemenangan.

Mengapa Surat Filipi bisa menjadi panduan hidup sehari-hari orang Kristen? Penyebabnya adalah karna Paulus Mengemukakan tentang Kristus sendiri sebagai kepala dari jemaat di Filipi. Dengan demikian Filipi membentangkan kebenaran yang sangat unik dan sangat penting sekali bagi pengalaman setiap orang Percaya.

  • Pasal 1. Kristus adalah Hidup kita.
  • Pasal 2. Kristus adalah Pikiran kita.
  • Pasal 3. Kristus adalah tujuan kita.
  • Pasal 4. Kristus adalah Kekuatan kita.

urutanya sangat jelas sekali. Jika Kristus adalah hidup kita seperti dalam pasal 1, maka “ hidup” itu akan menyatakan diri dalam pikiran dan perasaan seperti dalam pasal 2. Kemudian, setelah pikiran kita dijiwai oleh hidup Kristus, maka kehendak dan kemauan kita makin tertuju kepada-Nya, sehinga Dialah tujuan untama kita seperti pada pasal 3. Dan selanjutnya seperti pada pasal 4 , Kristus sendiri menjadi kekuatan yang membuat cita-cita itu menjadi kenyataan, terwujud dalam pengalaman kita.

Pasal 1 – Kristus adalah Hidup kita

“Bagiku hidup adalah Kristus”( Fil 1:21) dalam pasal satu ini kita akan melihat beberapa fakta bahwa kristus adalah benar- benar hidup kita sebagai orang percaya.

Bukti pertama : orang percaya yang di penuhi Kristus akan mempunyai perasaan Kristus ayat 8,

Minat orang percaya akan seperti minat Kristus  (Fil 1:12-18 )lihat Paulus dipenjara dan dikelilingi oleh hal-hal yang membuat orang bisa berkeluh kesah. Meskipun demikian dia tidak mengeluh. Hidup Kristus mengalir dalam hidupnya, sehinga minat Kristus menjadi bagianya, kuatir dalam hidupnya menjadi hilang.

Roh Kristus dikaruniakan kepada orang percaya. Bukan sembarang roh tapi Roh Kristus Yesus, Roh itu bertempat tinggal dibagian paling dalam,demikian juga Pertolongan Roh Kristus adalah karunia hidup Kristus yang terdalam : motif dan tujuan Kristus menjadi motif dan tujuan kita.

  • Kristus menjadi perhatian kita yang terutama.
  • Kristus menjadi Tujuan keinginan dan dan nkerinduan kita.(Fil 1: 23)
  • Kristus adalah bukti kehidupan kita, kalau dia hidup dalam kita maka ia akan mengubah kelakuan kita( Filipi 1:27) hidup yang berpadanan dengan Injil.

Pasal 2 – Kristus adalah Pikiran kita

Pasal 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus”.  Paulus mengajak orang percaya untuk memiliki pikiran Kristus, karna dalam Kristus ada nasehat, penghiburan, kasih, sukacita, persekutuan Roh, ada kasih mesrah dan belas kasihan. Paulus menujukan perwujudan pikiran kristus dalam orang beriman, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia, sebalikya setiap orang merendahkan hari dan menganggap yang lain  lebih penting(Fil 2:2-4).

Pasal 3 – Kristus adalah tujuan kita

Dalam pasal ketiga, kita membaca Kristus sebagai tujuan kita. “ yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya(Fil 3:10).  Degan Kristus sebagai tujuan kita, kita tidak akan hidup sebagai seteru Kristus,  setiap keinginan dan cita-cita harus diarahkan kepada Kristus, karan Dialah penjelmaan kebanaran,kasih Allah dan kemuliaan akan datang.

Pasal ini memulai dengan menolak bermegah-mengahan kecuali dalam Tuhan.  “Kita bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah” . jika ada orang yang mau menaruh percaya pada hal-hal lahiriah maka orang itu adalah Paulus. Adapu hal-hal yang telah dibuang paulus adalah kemegahan besar bagi seorang Yahudi yang setia:

Paulus” disunat pada hari kedelapan”  Paulus bukan orang mualaf; ia menjadi orang Israel karna kelahiranya; karna keturunan dan sunat ia beroleh bagian dalam janji-janji  Allah kepada Israel. Dahulu ia bangga dengan hal itu sam seperti orang Israel lainya.

Paulus “ Dari bangsa Israel” orang tua paulus bukan juga mualaf, tapi orang Ibrani karna kelahiran. Dahulu ia sangat bermegah karna keturunanya.

Paulus “dari suku Benyamin” dari suku inilah Raja pertama Israel. Ketika suku-suku yang lain berpaling dari raja Daud, suku ini tetp menunjukan kesetiaanya. Suku ini membantu suku Yehuda dan Lewi untuk membangunkembali Yerusalem.  Disuku ini pula letak kota Yerusalem.

Paulus “ orang Ibrani asli’ meskipun tinggal di egeri tarsus, ia sangat setia dengan  kepada bahasa dan adat istiadat kebiasaan ibrani. Paulus telah belajar  di Yerusalem dengan didikan Gammaliel sampai ia menjadi mahir dalam bahasa ibrani dan adat istiadat yahudi.

Paulus “ tentang pendirian pada hukum Taurat aku orang farisi”. Ia memilih sekte yang keras dalam pandanganya mengenai Taurat.

Paulus “ tentang kegiatan aku penganiaya jemaat”. Paulus belum cukup menjadi penganut aliran keras sebagai farisi, namun ia menjadi farisi yangbergairah dan menjadi pengejar dan penganiaya bagi orang-orang yang diangap melangar pada aturan.

Paulus “ tentang hal mentaati hukum taurat paulus tak bercacat”.  Dalam melakukan hal ini paulus adalah sempurna.

Inilah yang paulus lepaskan dan tidak mau bermegah dalam hal-hal lahiriah, bahkan semuanya itu diangap sampah dan tidak ada keuntungan karna Kristus. Dalam pasal 3 ini kita harus menyadari bahwa sesungguhnya:

  • Kristus adalah iman kita untuk kebenaran sorgawi( Fil 3:9)
  • Kristus adalah kasih kita untuk persekutuan sorgawi (Fil 3:10)
  • Kristus adalah Pengharapan kita  untuk pahala sorgawi( Fil 3:11-14).

Pasal 4 – Kristus adalah Kekuatan kita.

Pasal mengemukakan bahwa kristus kekuatan orang beriman, “ segalah perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Fil 4:13).  Ayat ini boleh dibilang  mahkota dari pasal 4, apa rahasianya? Kata didalam Dia, artinya didalam Kristus. Apabila kita benar-benar hidup didalam Dia, maka Ia dapat menyatakan diri benar-benar dalam kita. Kata yang “memberi kekuatan kepadaku” menunjukan setiap saat dan setiap detik dan setiap hari orang beriman dipenuhi dengan kekuatan yang tak keliahatan, tapi dapat disadari secara rahasia.

Kristus kepunyaan kita yang senantiasa memadai  bahkan lebih lagi! Barang siapa berharap kepada-Nya dengan sepenuh hatitidak akan kecewa,. Jika kita membiarkan Dia bekerja, maka segalah keluh kesah akan diubahnya menjadi Kemenangan, Sukacita dan kecakapan yang besar. Surat Filipi  yang singkat ini merupakan Surat/ dokumen Kemenangan! Belenggu bwerdering pada kaki dan tangan penulisnya, tapi deringan itu telah diubah menjadi seperti suara sorgawi “ diakhiri dengan sebuah sukacita dari Allah akan pengharapan bahwa” Allahku akan memnuhi segalah keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dan yang terakhir tidak ada lagi yang dapat kita sampaikan selain daro pada sebuah ungkapan DOA DAN PUJIAN.

Pdt. Benny Monareh

Gembala Sidang GPKdI Clincing

Related posts

Leave a Comment